Gejala, Pencegahan dan Cara Mengatasi Asam Urat dengan Bahan Alami
Gejala, Pencegahan dan Cara Mengatasi Asam Urat dengan Bahan Alami

Gejala, Pencegahan dan Cara Mengatasi Asam Urat dengan Bahan Alami

Asam urat adalah sebuah kondisi kesehatan yang seringkali menjadi masalah bagi banyak orang. Kondisi ini terkait dengan tingginya kadar asam urat dalam tubuh, yang dapat menyebabkan rasa nyeri dan peradangan pada sendi. Meskipun seringkali dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang usia lanjut, asam urat bisa memengaruhi siapa saja, terlepas dari usia dan jenis kelamin. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara mengobati asam urat dengan benar agar kita dapat mengatasi masalah ini dengan efektif dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin terjadi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai langkah yang dapat diambil untuk mengobati asam urat. Setiap langkah akan disajikan secara rinci, termasuk penjelasan tentang cara melakukannya dan catatan penting yang perlu diperhatikan.

Daftar Isi tampilkan

Pengertian Asam Urat

Penyakit asam urat adalah kondisi yang dapat menyebabkan gejala nyeri yang tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area persendian. Semua sendi di tubuh berisiko terkena asam urat, tetapi sendi yang paling sering terserang adalah jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki.

Faktor Risiko

Umumnya, penyakit ini dapat lebih mudah menyerang pria, khususnya mereka yang berusia di atas 30 tahun. Pada wanita, penyakit asam urat ini dapat muncul setelah terkena menopause.

Durasi dan Perbandingan dengan Rematik

Rasa sakit yang dialami pengidap asam urat dapat berlangsung selama rentang waktu 3-10 hari, dengan perkembangan gejala yang begitu cepat dalam beberapa jam pertama. Sering kali orang salah kaprah dan menyamakan penyakit asam urat dengan rematik. Padahal, rematik adalah istilah yang menggambarkan rasa sakit pada persendian atau otot yang mengalami peradangan.

Gejala Penyakit Asam Urat

1. Nyeri Sendi yang Intens

Penyakit asam urat biasanya mempengaruhi jempol kaki, tapi bisa terjadi di bagian sendi manapun. Sendi lain yang sering terkena yaitu pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari. Rasa sakit yang paling parah terjadi dalam empat hingga 12 jam pertama serangan penyakit asam urat.

2. Rasa Tidak Nyaman dalam Jangka Panjang

Setelah rasa sakit yang paling parah mereda, rasa tidak nyaman pada sendi dapat terjadi lagi dalam beberapa hari hingga beberapa minggu kemudian. Serangan selanjutnya cenderung bertahan lebih lama dan memengaruhi lebih banyak persendian.

3. Peradangan dan Kemerahan

Sendi yang terkena bisa membengkak, terasa lunak, hangat, dan tampak merah.

4. Rentang Gerak Terbatas

Saat asam urat berkembang, kamu mungkin tidak dapat menggerakan persendian secara normal. Sakit lutut nyatanya juga bisa menjadi pertanda penyakit ini, baca selengkapnya di tulisan ini: Sakit Lutut Tiba-tiba, Waspada Terjangkit Asam Urat.

Penyebab Penyakit Asam Urat

Produksi Asam Urat dalam Tubuh

Secara alamiah, asam urat merupakan senyawa yang diproduksi oleh tubuh untuk mengurai purin. Purin merupakan zat alami yang memiliki beberapa fungsi penting bagi tubuh, mulai dari mengatur pertumbuhan sel hingga menyediakan energi.

Pengeluaran Asam Urat

Nantinya, ketika sudah selesai digunakan oleh tubuh, asam urat akan dibuang melalui urine. Namun, terkadang tubuh dapat menghasilkan terlalu banyak asam urat atau ginjal mengalami gangguan sehingga mengeluarkan terlalu sedikit asam urat.

Akumulasi Kristal Asam Urat

Ketika ini terjadi, asam urat dapat menumpuk, membentuk kristal urat tajam seperti jarum di sendi atau jaringan di sekitarnya yang menyebabkan rasa sakit, peradangan, dan pembengkakan.

Faktor Risiko Penyakit Asam Urat

1. Pola Makan

Mengonsumsi daging merah dan kerang secara berlebihan, terutama sumber makanan yang mengandung banyak purin, dapat memicu penyakit asam urat. Selain itu, minum minuman manis dengan fruktosa juga dapat meningkatkan kadar asam urat, termasuk alkohol.

2. Berat Badan Berlebih

Jika kamu memiliki kelebihan berat badan, maka tubuh memproduksi lebih banyak asam urat. Sementara itu, ginjal menjadi lebih sulit menghilangkan asam urat dari tubuh.

3. Riwayat Medis

Penyakit dan kondisi medis tertentu dapat meningkatkan risiko asam urat. Seperti tekanan darah tinggi yang tidak diobati, diabetes, obesitas, sindrom metabolik, dan penyakit jantung dan ginjal.

4. Mengonsumsi Obat-Obatan Tertentu

Mengonsumsi beberapa obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan kadar asam urat. Contohnya, beberapa obat yang digunakan untuk mengontrol hipertensi dan obat yang diresepkan untuk orang yang menjalani transplantasi organ.

5. Riwayat Keluarga

Jika kamu memiliki anggota keluarga yang mengidap penyakit asam urat, kemungkinan besar kamu juga akan terkena.

6. Usia dan Jenis Kelamin

Penyakit asam urat lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Namun, setelah menopause, kadar asam urat pada wanita bisa mendekati pria. Sementara itu, pria juga lebih mungkin terkena asam urat lebih awal, yaitu antara usia 30 hingga 50 tahun. Sedangkan wanita lebih mungkin mengalami asam urat setelah menopause.

7. Baru Saja Menjalani Operasi atau Trauma

Mengalami operasi atau trauma yang baru terjadi kadang dapat memicu serangan asam urat.

Diagnosis Penyakit Asam Urat

Langkah Diagnosis Awal

Untuk memastikan apakah gejala tertentu merupakan indikasi penyakit asam urat atau bukan, dokter akan melakukan beberapa langkah diagnosis. Ini termasuk:

  1. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
    Dokter mungkin akan menanyakan riwayat penyakit pasien, seberapa sering gejala muncul, dan memeriksa lokasi sendi yang sakit.

Pemeriksaan Lanjutan

Selain anamnesis dan pemeriksaan fisik, ada juga pemeriksaan lanjutan yang akan dilakukan untuk memastikan diagnosis, antara lain:

  1. Cek Darah
    Tes ini ditujukan untuk mengukur kadar asam urat dan kreatinin dalam darah. Orang yang mengidap asam urat memiliki kreatinin hingga 7 mg/dL. Namun, tes ini tidak selalu memastikan penyakit asam urat, karena beberapa orang diketahui memiliki kadar asam urat tinggi, tetapi tidak mengidap penyakitnya.
  2. Tes Urine 24 Jam
    Prosedur ini dilakukan dengan memeriksa kadar asam urat dalam urine yang dikeluarkan pasien selama 24 jam terakhir.
  3. Cek Cairan Sendi
    Prosedur ini akan mengambil cairan sinovial pada sendi yang terasa sakit, kemudian akan diperiksa di bawah mikroskop.
  4. Tes Pencitraan
    Pemeriksaan foto rontgen akan dilakukan guna mengetahui penyebab radang pada sendi. Sementara itu, USG juga bisa dilakukan untuk mendeteksi kristal asam urat pada sendi.

Pengobatan Penyakit Asam Urat

Pengobatan Medis

Pengobatan penyakit ini bisa kamu lakukan dengan pemberian obat. Namun, pemberian obat asam urat ini akan dokter sesuaikan dengan tingkat keparahannya. Obat-obatan yang dokter berikan berfungsi untuk meredakan nyeri sekaligus mencegah serangan asam urat di masa mendatang.

Obat-obatan untuk Meredakan Nyeri Asam Urat

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin (Bufferin), ibuprofen (Advil, Motrin), dan naproxen (Aleve).
  • Colchicine (Colcrys, Mitigare).

Obat-obatan untuk Mencegah Serangan Asam Urat

  • Inhibitor xanthine oksidase, seperti allopurinol (Lopurin, Zyloprim) dan febuxostat (Uloric).
  • Probenesid (Probalan).

Perubahan Gaya Hidup

Selain penggunaan obat-obatan, dokter juga akan merekomendasikan perubahan gaya hidup. Hal ini bertujuan untuk membantu mengelola gejala asam urat sekaligus mengurangi risiko serangan asam urat di masa depan.

Perubahan Gaya Hidup yang Dianjurkan

  • Kurangi Asupan Alkohol.
  • Menurunkan Berat Badan, jika kamu kelebihan berat badan.
  • Berhenti Merokok, jika kamu merupakan perokok.

Pantangan dan Cara Pengobatan Tambahan

Selain perubahan gaya hidup, ada beberapa pantangan yang harus kamu ketahui. Ada juga beberapa cara tambahan untuk mengatasi asam urat:

Menempelkan Es atau Air Dingin

Cara ini dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan akibat asam urat. Caranya adalah dengan menempelkan es yang sudah ditutup kain pada bagian sendi yang terasa sakit selama 20-30 menit.

Minum Cukup Air Putih

Minum cukup air putih dapat membantu mengurangi gejala asam urat. Ini karena ginjal akan melepaskan banyak cairan untuk mengurangi pembengkakan pada penderita asam urat.

Melakukan Diet Seimbang

Diet seimbang yang membatasi makanan yang dapat memicu masalah asam urat dan menggantinya dengan makanan padat nutrisi dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh.

Melakukan Olahraga Secara Teratur

Rutin melakukan olahraga dan aktivitas fisik dapat membantu menjaga berat badan yang ideal dan mengurangi munculnya risiko asam urat.

Penyakit asam urat tentu menyakitkan dan membuat aktivitas menjadi terganggu. Perawatan termasuk obat-obatan dan perubahan gaya hidup dapat membantu Anda mengurangi gejala dan mencegah penyakit asam urat menjadi kambuh. Jika penyakit asam urat Anda tidak mereda bahkan setelah 48 jam, segera hubungi rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan dan perawatan medis lebih lanjut. Tetap jaga kesehatan tubuh Anda, dan sampai jumpa kembali di artikel kesehatan lainnya.

Pencegahan Penyakit Asam Urat

1. Minum Banyak Air

Minum banyak air dapat membantu ginjal berfungsi lebih baik dan menghindari dehidrasi, sehingga membantu mengurangi risiko penyakit asam urat.

2. Berolahraga Secara Teratur

Olahraga secara teratur sangat penting untuk menjaga berat badan yang sehat. Berat badan ekstra meningkatkan asam urat dalam tubuh dan memberi lebih banyak tekanan pada persendian. Oleh karena itu, menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko asam urat.

3. Menghindari Penggunaan Obat-Obatan Tertentu

Hindari penggunaan obat-obatan tertentu, seperti diuretik atau imunosupresan, yang dapat meningkatkan risiko asam urat.

4. Membatasi Konsumsi Zat Purin Tinggi

Membatasi konsumsi makanan dan minuman yang memiliki kandungan zat purin tinggi dapat membantu mengurangi risiko penyakit asam urat. Ini termasuk menghindari daging merah, minuman beralkohol, hingga makanan dan minuman tinggi fruktosa.

5. Konsumsi Makanan Sehat

Konsumsi makanan sehat seperti sayuran dan buah yang memiliki antioksidan tinggi juga dapat membantu dalam pencegahan penyakit asam urat. Makanan-makanan ini membantu mengurangi risiko dan gejala penyakit asam urat.

Komplikasi Penyakit Asam Urat

1. Munculnya Tofi

Tofi adalah kumpulan kristal urat yang terbentuk akibat penumpukan asam urat, dan dapat berkembang pada persendian dan tulang rawan. Kristal yang mengeras ini dapat menyebabkan benjolan dengan berbagai ukuran terbentuk di bagian tubuh, seperti jari dan tangan, pergelangan kaki, siku, hingga telinga. Meskipun tofi biasanya tidak menyakitkan, namun kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan sendi.

2. Kerusakan Sendi

Asam urat kronis dapat menyebabkan pembengkakan sendi dan peradangan kronis. Keduanya pada akhirnya berisiko menimbulkan komplikasi berupa kerusakan sendi.

3. Penyakit Batu Ginjal

Pengidap penyakit ini pun akan memiliki peningkatan risiko terkena batu ginjal. Sebab, kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan kristal asam urat terkumpul di saluran kemih dan membentuk batu ginjal.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu mengalami gejala penyakit asam urat seperti nyeri sendi yang hebat, pembengkakan yang tidak wajar, atau gejala lain yang mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan dengan dokter. Lebih lanjut, jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan penyakit asam urat atau faktor risiko lain yang meningkatkan kemungkinan terkena penyakit ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan saran medis yang tepat. Jangan tunda kunjungan ke dokter jika gejala penyakit asam urat semakin parah atau berulang, karena penanganan dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.

Kesimpulan

Penyakit asam urat adalah kondisi yang dapat menyebabkan nyeri dan peradangan pada sendi akibat penumpukan asam urat dalam tubuh. Gejalanya dapat mencakup nyeri sendi yang hebat, pembengkakan, dan peradangan.

Penting untuk mengidentifikasi gejala penyakit asam urat dan mencari perawatan medis jika diperlukan. Pemeriksaan medis, termasuk tes darah dan tes urine, dapat membantu mendiagnosis penyakit ini.

Pengobatan penyakit asam urat melibatkan penggunaan obat-obatan untuk meredakan nyeri dan mencegah serangan asam urat di masa mendatang. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti menjaga berat badan yang sehat, menghindari konsumsi alkohol berlebihan, dan membatasi makanan yang tinggi purin juga penting dalam pengelolaan penyakit ini.

Pencegahan juga berperan penting dalam menghindari komplikasi penyakit asam urat, seperti tofi, kerusakan sendi, dan batu ginjal. Dengan perawatan yang tepat dan perubahan gaya hidup yang sehat, penyakit asam urat dapat dikendalikan, dan seseorang dapat menjalani kehidupan yang lebih nyaman dan berkualitas.

Pertanyaan Umum

Q: Asam urat sembuhnya pakai apa?
A: Penyembuhan asam urat dapat melibatkan penggunaan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, perubahan gaya hidup, dan mengikuti saran medis yang tepat.

Q: Apa ciri-ciri asam urat tinggi?
A: Ciri-ciri asam urat tinggi dapat mencakup nyeri sendi yang hebat, pembengkakan, dan peradangan pada persendian tertentu. Penderita juga dapat mengalami gejala seperti kemerahan pada kulit di sekitar sendi yang terkena.

Q: Air rebusan apa yang bisa menurunkan asam urat?
A: Air rebusan lemon atau air lemon adalah salah satu minuman yang sering disarankan untuk membantu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh.

Q: Asam urat tinggi harus minum apa?
A: Dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan tertentu seperti inhibitor xanthine oksidase atau probenesid untuk mengurangi kadar asam urat dalam darah.

Q: Buah apa yang paling cepat menurunkan asam urat?
A: Buah-buahan yang memiliki kandungan antioksidan tinggi seperti ceri atau cherry sering dianggap dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam tubuh.

Q: Kenapa orang bisa terkena asam urat?
A: Penyebab asam urat dapat bervariasi, tetapi faktor risiko meliputi pola makan, berat badan berlebih, riwayat medis tertentu, dan faktor genetik. Konsultasi dengan dokter dapat membantu mengidentifikasi penyebabnya.

Q: Langkah pertama mengatasi asam urat?
A: Langkah pertama dalam mengatasi asam urat adalah berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan medis yang tepat.

Q: Apa saja yang tidak boleh dikonsumsi penderita asam urat?
A: Penderita asam urat sebaiknya membatasi konsumsi makanan dan minuman yang tinggi purin, seperti daging merah, minuman beralkohol, dan makanan tinggi fruktosa. Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat memberikan panduan diet yang spesifik.

Gejala, Pencegahan dan Cara Mengatasi Asam Urat dengan Bahan Alami