Diare Mengganggu Aktivitas? Simak Cara Mengatasinya Secara Alami!
Diare Mengganggu Aktivitas? Simak Cara Mengatasinya Secara Alami!

Diare Mengganggu Aktivitas? Simak Cara Mengatasinya Secara Alami!

Diare adalah masalah kesehatan umum yang dialami oleh banyak orang di seluruh dunia. Kondisi ini dapat mempengaruhi siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa, dan seringkali menimbulkan ketidaknyamanan serta gangguan dalam aktivitas sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai cara mengatasi diare dengan efektif dan aman.

Diare terjadi ketika tubuh mengeluarkan tinja dalam bentuk yang lebih cair dan seringkali disertai dengan frekuensi buang air besar yang meningkat. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi bakteri, virus, atau parasit, serta perubahan dalam pola makan atau stres. Namun, penting untuk diingat bahwa diare juga bisa menjadi tanda gejala yang lebih serius, seperti penyakit pencernaan kronis, dan dalam kasus seperti itu, segera berkonsultasi dengan profesional medis adalah langkah yang bijak.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai cara yang dapat membantu Anda mengatasi diare dan memulihkan kesehatan pencernaan Anda dengan cepat. Setiap langkah akan disajikan dengan detail dan disertai dengan informasi yang relevan, serta tips berguna untuk mencegah diare kembali terjadi di masa depan.

Penyebab Diare

Diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi sistem pencernaan. Mengetahui penyebab diare adalah langkah pertama untuk mengatasi kondisi ini dengan efektif. Berikut beberapa penyebab umum diare:

1. Infeksi Bakteri, Virus, atau Parasit

Salah satu penyebab paling umum dari diare adalah infeksi mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau parasit. Infeksi ini bisa disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Beberapa contoh mikroorganisme penyebab diare meliputi Salmonella, Escherichia coli (E. coli), Norovirus, dan Giardia.

2. Konsumsi Makanan yang Tidak Higienis

Makanan yang tidak disimpan, dimasak, atau disiapkan dengan baik dapat menjadi sumber penyebab diare. Kebersihan makanan dan tangan yang tidak memadai saat menyiapkan makanan dapat menyebabkan infeksi.

3. Gangguan Pencernaan

Beberapa gangguan pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau intoleransi makanan tertentu, dapat menyebabkan gejala diare yang kronis. Ini terjadi ketika sistem pencernaan tidak dapat mengolah makanan dengan benar.

4. Obat-obatan

Beberapa jenis obat-obatan, terutama antibiotik, dapat mengganggu keseimbangan bakteri dalam saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan diare sebagai efek samping.

5. Stres dan Kecemasan

Stres dan kecemasan dapat memengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan diare. Gangguan mental seperti sindrom usus iritasi sering kali terkait dengan stres.

6. Reaksi Alergi

Beberapa orang mungkin mengalami diare sebagai reaksi alergi terhadap makanan tertentu. Intoleransi laktosa adalah salah satu contoh di mana seseorang tidak dapat mencerna laktosa dengan baik.

Gejala Diare

Diare adalah kondisi yang dapat dibedakan berdasarkan tingkat keparahannya menjadi tiga jenis, yaitu diare akut, diare sub-akut, dan diare kronis.

1. Diare Akut

Diare akut terjadi ketika seseorang mengalami buang air besar dengan tekstur feses cair secara terus-menerus selama periode 14 hari atau lebih pendek, yang setara dengan 2 minggu.

2. Diare Sub-akut

Diare sub-akut adalah bentuk diare yang berlangsung antara 2 hingga 4 minggu. Gejalanya bisa lebih menetap daripada diare akut.

3. Diare Kronis

Diare kronis adalah jenis diare yang memiliki gejala yang lebih parah dan berlangsung selama lebih dari 4 minggu atau bahkan lebih lama. Ini adalah bentuk diare yang paling serius.

Gejala diare pada awalnya meliputi:

  • Rasa mulas pada perut
  • Mual
  • Kram perut
  • Feses cair (Dalam kasus yang lebih parah, feses bisa berdarah)
  • Frekuensi buang air besar yang meningkat, beberapa kali dalam sehari

Gejala ini dapat menyebabkan penderitanya merasa lemas dan mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi. Dehidrasi pada penderita diare dapat menimbulkan gejala tambahan, seperti:

  • Keringat dingin
  • Keterbatasan dalam melakukan aktivitas
  • Tekanan darah rendah

Jika diare tidak segera diobati, dapat menimbulkan risiko serius dan komplikasi yang bahkan dapat mengancam jiwa. Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala dan jenis diare yang Anda alami serta segera mencari perawatan medis yang tepat.

Cara Mengatasi Diare

1. Minum Obat Antidiare

Penanganan pertama yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan attapulgit dan pectin atau norit (arang aktif). Tahapan selanjutnya bisa dilakukan dengan mengonsumsi loperamide yang bekerja dengan cara memperlambat aktivitas usus besar, sehingga makanan dapat ditahan lebih lama di dalam usus.

2. Minum Oralit

Oralit adalah minuman yang sering dianjurkan untuk mengatasi diare. Seringnya buang air besar saat diare dapat menyebabkan dehidrasi pengidapnya. Nah, oralit bekerja untuk menggantikan garam dan cairan yang hilang dalam feses. Minum larutan ini sedikit demi sedikit. Setelah minum 2-3 teguk, berhenti sebentar untuk memberi kesempatan oralit diserap oleh usus terlebih dahulu.

Untuk membuat larutan oralit, kamu perlu mencampurkan gula dan garam dengan air hangat. Kalau mau lebih praktis, oralit kini banyak tersedia dalam bentuk kemasan yang bisa langsung diseduh. Biar lebih praktis dan tidak repot, kamu juga bisa membeli oralit atau obat-obatan lainnya melalui aplikasi Halodoc lho! Tinggal order dan pesanan kamu akan diantarkan dalam satu jam.

3. Air Elektrolit

Elektrolit merupakan mineral bermuatan listrik yang terkandung dalam keringat, air seni, dan cairan tubuh lainnya. Ketika seseorang mengalami diare, kadar elektrolit dalam tubuh otomatis berkurang, sehingga pengidap diare rentan mengalami dehidrasi. Nah, untuk menggantikan cairan elektrolit yang hilang akibat mengalami diare, kamu bisa minum air elektrolit yang banyak dijual di mana-mana.

4. Makan Makanan Probiotik

Terkadang, diare dapat terjadi akibat ketidakseimbangan bakteri dalam usus. Oleh sebab itu, konsumsi makanan probiotik atau bakteri baik, seperti yogurt, dapat membantu menghentikan diare. Dikutip dari Healthline, probiotik membantu mengatasi ketidakseimbangan bakteri dengan menyediakan bakteri baik dalam jumlah banyak. Probiotik juga dapat meningkatkan fungsi usus normal, sehingga mampu mempersingkat durasi diare.

5. Diet BRAT

BRAT adalah singkatan dari banana (pisang), rice (nasi), apple sauce (saus apel), dan toast (roti panggang). Diet ini dinilai efektif untuk meredakan diare karena sifat hambar dari makanan-makanan dan rendah serat dari makanan-makanan tersebut. Everyday Health juga menyarankan pengidap diare untuk tidak makan terlalu banyak, makan makanan yang digoreng, makan produk olahan susu dan mengonsumsi buah atau sayuran yang memicu gas. Semua makanan tersebut bisa memperburuk diare.

6. Mengkonsumsi Makanan dengan Tekstur Lembut

Saat Anda sedang diare dengan frekuensi buang air besar yang sering dan tubuh yang lemas, makanan dengan tekstur lembut bisa menjadi opsi agar mudah dicerna dan diserap dalam usus. Contoh makanannya adalah pisang, nasi, roti panggang, atau makanan berkuah dengan tambahan jahe sebagai bumbu. Pisang kaya akan potasium yang aman bagi penderita diare, dan tidak bertahan lama di perut, sehingga aman untuk terhindar dari rasa mual.

7. Hindari Susu, Makanan Berlemak, dan Berminyak

Para dokter tidak menganjurkan untuk penderita diare mengkonsumsi susu karena dapat menyebabkan kembung yang memicu mual dan muntah. Hal ini berlaku juga pada makanan berlemak, berminyak, alkohol, teh, kopi. Produk susu yang aman dikonsumsi penderita diare adalah yogurt, karena probiotik di dalamnya membantu mengurangi keparahan diare.

8. Menjaga Kebersihan Diri dan Makanan

Infeksi bakteri menjadi penyebab utama diare. Usahakan untuk selalu menjaga kebersihan makanan yang ingin dikonsumsi, seperti mencuci buah dan sayur sebelum dimasak. Selain itu, rajin mencuci tangan sebelum makan.

Bahan Alami untuk Mengobati Diare

Di samping pengobatan medis, beberapa bahan alami juga dapat membantu mengatasi diare. Berikut adalah beberapa bahan alami yang dapat digunakan:

1. Jahe

Jahe telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi masalah pencernaan, termasuk diare. Anda dapat membuat teh jahe dengan mencampurkan irisan jahe segar ke dalam air panas. Minuman ini dapat membantu meredakan kram perut dan mempercepat pemulihan.

2. Pisang

Pisang adalah makanan yang lembut dan mudah dicerna, sehingga cocok untuk penderita diare. Pisang mengandung kalium yang dapat membantu menggantikan elektrolit yang hilang selama diare. Makan beberapa pisang sepanjang hari dapat membantu meredakan gejala diare.

3. Karang

Karang atau attapulgit adalah bahan alami yang dapat membantu mengatasi diare dengan mengikat kelebihan air dalam usus dan membantu memadatkan tinja. Ini dapat membantu mengurangi frekuensi buang air besar yang cair.

4. Teh Peppermint

Teh peppermint dapat membantu meredakan kram perut yang sering terjadi selama diare. Teh ini juga memiliki sifat menenangkan yang dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan.

5. Air Kelapa

Air kelapa adalah minuman alami yang mengandung elektrolit penting seperti kalium, natrium, dan magnesium. Ini dapat membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang selama diare, membantu menghindari dehidrasi.

6. Kunyit

Kunyit mengandung senyawa antiinflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan dalam usus. Anda dapat mencoba menambahkan kunyit ke dalam makanan atau minuman Anda untuk manfaatnya.

7. Yogurt

Yogurt mengandung probiotik, yaitu bakteri baik yang dapat membantu mengembalikan keseimbangan bakteri dalam usus Anda. Konsumsi yogurt rendah lemak tanpa tambahan gula dapat membantu mempercepat pemulihan dari diare.

8. Kayu Manis

Kayu manis memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu melawan infeksi yang mungkin menjadi penyebab diare. Anda dapat menambahkan sedikit kayu manis ke dalam makanan atau minuman Anda.

Penting untuk diingat bahwa pengobatan diare dengan bahan alami dapat bervariasi dalam efektivitasnya tergantung pada penyebab diare dan kondisi individu. Jika gejala diare berlanjut atau memburuk, segera konsultasikan dengan profesional medis untuk perawatan yang tepat.

Makanan yang Harus Dihindari bagi Penderita Diare

Penderita diare harus berhati-hati dalam memilih makanan dan menghindari jenis makanan yang dapat memperburuk kondisinya. Berikut adalah beberapa makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita diare:

1. Makanan Berlemak

Makanan yang tinggi lemak, terutama makanan berminyak dan digoreng, dapat merangsang usus dan memperburuk diare. Hindarilah makanan seperti gorengan, kentang goreng, dan makanan cepat saji yang tinggi lemak.

2. Produk Susu

Susu dan produk susu seperti yogurt, keju, dan es krim dapat menyebabkan perut kembung, gas, dan diare pada beberapa orang, terutama yang intoleran laktosa. Penderita diare sebaiknya menghindari produk susu atau mencari alternatif susu bebas laktosa.

3. Makanan Pedas

Makanan pedas dapat merangsang saluran pencernaan dan memperburuk gejala diare. Hindari makanan yang mengandung cabai, saus pedas, atau rempah-rempah yang kuat.

4. Makanan Tinggi Serat

Makanan tinggi serat seperti sayuran mentah, buah-buahan dengan kulit, dan biji-bijian utuh dapat membuat diare lebih parah. Serat yang tinggi dapat mempercepat gerakan usus. Pilih makanan yang lebih mudah dicerna seperti nasi putih dan roti putih.

5. Minuman Berkafein

Minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan minuman berenergi dapat meningkatkan iritasi pada saluran pencernaan dan mempercepat buang air besar. Sebaiknya hindari minuman berkafein selama mengalami diare.

6. Minuman Beralkohol

Alkohol dapat merangsang perut dan usus, yang dapat memperburuk diare. Hindari konsumsi alkohol selama mengalami diare untuk menghindari dehidrasi yang lebih parah.

7. Makanan yang Memicu Gas

Beberapa makanan seperti kacang-kacangan, brokoli, kol, dan minuman berkarbonasi dapat menyebabkan penumpukan gas dalam usus dan meningkatkan ketidaknyamanan selama diare. Hindari makanan yang dapat memicu gas.

8. Makanan yang Sulit Dicerna

Makanan yang sulit dicerna seperti daging merah berlemak dan makanan yang sangat pedas dapat membuat pencernaan lebih sulit. Pilih makanan yang lebih ringan dan mudah dicerna selama periode diare.

Setiap individu dapat merespons makanan dengan cara yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mengamati bagaimana tubuh Anda merespons makanan tertentu selama diare dan menghindari makanan yang memperburuk gejala. Selalu konsultasikan dengan profesional medis jika diare berlangsung lebih dari beberapa hari atau disertai dengan gejala yang lebih serius.

Kapan Harus Ke Dokter

Mengalami diare adalah masalah umum yang biasanya dapat diatasi dengan perubahan diet dan perawatan di rumah. Namun, ada beberapa situasi di mana Anda harus segera mencari bantuan medis. Berikut adalah beberapa tanda dan situasi yang menunjukkan bahwa Anda harus segera ke dokter:

1. Dehidrasi

Dehidrasi adalah komplikasi serius yang dapat terjadi akibat diare berat. Gejala dehidrasi meliputi mulut kering, bibir pecah-pecah, kulit kemerahan, mata cekung, penurunan berat badan yang signifikan, dan penurunan produksi urin. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda-tanda dehidrasi, segera cari pertolongan medis.

2. Diare Berkepanjangan

Jika diare berlangsung lebih dari 2-3 hari dan tidak membaik dengan perawatan di rumah, Anda harus menghubungi dokter. Diare yang berkepanjangan dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius, seperti infeksi bakteri, parasit, atau penyakit pencernaan.

3. Darah dalam Tinja

Jika Anda melihat darah dalam tinja Anda selama diare, ini bisa menjadi tanda perdarahan dalam saluran pencernaan. Perdarahan ini dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, termasuk infeksi atau masalah yang lebih serius seperti penyakit radang usus atau kanker. Darah dalam tinja selalu harus dievaluasi oleh seorang profesional medis.

4. Demam Tinggi

Jika diare disertai dengan demam tinggi (biasanya di atas 101°F atau 38°C), ini bisa menunjukkan infeksi yang memerlukan perhatian medis. Demam tinggi bersama dengan gejala diare dapat mengindikasikan adanya infeksi bakteri atau virus yang perlu diobati.

5. Tanda-tanda Infeksi Berat

Jika Anda mengalami gejala yang parah, seperti muntah berlebihan, kelemahan yang parah, pusing, atau perubahan kesadaran, ini bisa menjadi tanda infeksi berat atau komplikasi yang memerlukan perawatan medis segera.

6. Gangguan Pencernaan Kronis

Jika Anda memiliki riwayat gangguan pencernaan kronis seperti sindrom usus iritasi (IBS) atau penyakit radang usus (seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa) dan mengalami episode diare yang tidak biasa atau berat, Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda.

Penting untuk selalu mendengarkan tubuh Anda dan tidak ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda merasa khawatir atau gejala diare Anda tidak membaik dengan perawatan di rumah. Dokter akan dapat mengevaluasi kondisi Anda, melakukan tes jika diperlukan, dan memberikan perawatan yang sesuai.

Kesimpulan

Diare adalah kondisi pencernaan yang umum dialami oleh banyak orang, dan dalam sebagian besar kasus, dapat diatasi dengan perubahan diet dan perawatan di rumah. Namun, penting untuk diingat beberapa hal:

  • Diare dapat menjadi gejala yang beragam dan disebabkan oleh banyak faktor, termasuk infeksi, makanan yang tidak cocok, atau masalah pencernaan kronis.
  • Menghindari makanan tertentu, seperti makanan berlemak, pedas, dan produk susu, dapat membantu mengurangi gejala diare.
  • Penting untuk menjaga kebersihan diri dan makanan, terutama jika diare disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit.
  • Penderita diare harus memperhatikan tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering dan penurunan produksi urin, dan segera mencari pertolongan medis jika terjadi.
  • Ada situasi tertentu yang memerlukan perawatan medis, termasuk diare berkepanjangan, darah dalam tinja, demam tinggi, atau gejala berat lainnya.

Sebagai langkah terakhir, selalu konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda merasa khawatir tentang kondisi diare Anda. Dokter dapat membantu mengevaluasi penyebab diare Anda dan memberikan perawatan yang sesuai untuk memastikan pemulihan yang cepat dan aman.

Pertanyaan Umum

Q: Minum apa agar diare cepat sembuh?
A: Minum oralit atau air elektrolit dapat membantu menggantikan cairan yang hilang selama diare dan mempercepat pemulihan.

Q: Langkah pertama ketika diare?
A: Langkah pertama adalah menghindari makanan dan minuman yang dapat memperburuk diare, seperti makanan berlemak atau berminyak, serta minuman berkafein.

Q: Apa obat alami sakit perut mencret?
A: Obat alami seperti jahe atau makanan probiotik seperti yogurt dapat membantu meredakan sakit perut yang disebabkan oleh diare.

Q: Bagaimana cara mengatasi diare pada orang dewasa?
A: Cara mengatasi diare pada orang dewasa meliputi minum banyak cairan, menghindari makanan yang memperburuk diare, dan memperhatikan tanda-tanda dehidrasi.

Q: 5 Langkah menghentikan diare?
A: Langkah-langkah untuk menghentikan diare meliputi minum air elektrolit, mengonsumsi makanan probiotik, menghindari makanan berlemak, minum obat antidiare jika diperlukan, dan menjaga kebersihan diri.

Q: Biar ga mencret makan buah apa?
A: Pisang adalah salah satu buah yang direkomendasikan karena mudah dicerna dan dapat membantu menghentikan diare.

Q: Apa perbedaan diare dan mencret?
A: Diare adalah kondisi buang air besar yang lebih sering dan cair daripada biasanya, sedangkan mencret adalah istilah yang sering digunakan untuk merujuk pada diare.

Q: Minuman apa yang bisa menghentikan mencret?
A: Minuman seperti air elektrolit, teh peppermint, dan air kelapa dapat membantu menghentikan mencret dengan menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang.

Diare Mengganggu Aktivitas? Simak Cara Mengatasinya Secara Alami!