Semua orang pasti memiliki keluh kesah belajar di rumah. Namun di sisi lain, ada banyak juga sisi positif dari metode pembelajaran tersebut. Metode pembelajaran satu ini dilakukan secara serentak ketika wabah pandemi covid 19 melanda dunia.
Kebanyakan dari orang Indonesia lebih memilih untuk bersekolah di sekolah umum. Bukan tanpa alasan, bersekolah di tempat umum tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan dari sisi akademis. Tapi juga memberikan kita ilmu beradaptasi, sosialisasi, dan lain sebagainya.
Meskipun begitu, kondisi pandemi memang memaksa semua orang untuk melakukan metode pembelajaran secara lebih efektif dan tidak berisiko. Karena itulah home schooling diwajibkan oleh pemerintah.
Apa Saja Keluh Kesah Belajar di Rumah?
Meskipun terdengar lebih santai dan menyenangkan, sebenarnya ada banyak sekali keluh kesah belajar di rumah yang pasti dirasakan oleh para siswa. Apa saja keluhan yang umumnya mereka rasakan tersebut?
1. Tidak ada teman diskusi
Keluh kesah belajar di rumah yang pertama adalah tidak ada teman untuk berdiskusi terkait pembelajaran yang diberikan. Ketika belajar apapun, teman diskusi memberikan kita peluang untuk memahami materi dengan lebih baik.
Kita jadi bisa bertukar sudut pandang dengan mereka terkait pembelajaran yang diberikan. Di sekolah, tentu tidak sulit untuk menemukan teman diskusi seperti ini. Namun di rumah, Anda harus memikirkannya sendiri.
2. Tidak ada persaingan
Di dalam dunia pendidikan akademis, persaingan adalah hal yang sangat penting. Namun ketika Anda belajar di rumah, kondisi persaingan ini hilang sama sekali. Bagi sebagian orang, ini merupakan keluh kesah belajar di rumah yang tidak bisa disepelekan.
Tidak sedikit siswa atau pelajar yang justru mendapatkan semangat baru ketika mereka berhadapan dengan pesaing yang tepat. Ketika pesaing tersebut tiba-tiba hilang, dampaknya akan sangat besar terhadap semangat belajar mereka.
3. Materi yang terbatas
Keluh kesah belajar di rumah lainnya adalah materi yang sangat terbatas. Kita memang bisa dengan mudah mencari materi apapun di dunia maya. Namun materi yang disampaikan secara langsung oleh pendidik akan memberikan dampak yang berbeda.
Ketika belajar di rumah, kondisi ini akan terjadi secara otomatis. Jadi siswa dan guru tidak bisa melakukan komunikasi secara tatap muka atau berinteraksi secara langsung sambil melihat gesturnya. Dampaknya pasti akan sangat besar terhadap tingkat pemahaman siswa terhadap sebuah materi.
4. Banyak keterbatasan
Selain keterbatasan dari poin sebelumnya, ternyata banyak keterbatasan lain yang akan didapat oleh merek yang melakukan pembelajaran di rumah. Salah satu bentuk keterbatasan lainnya adalah relasi, suasana, tanya jawab dan lain sebagainya.
Ada perbedaan yang sangat besar bagi seorang siswa ketika mereka harus membandingkan pembelajaran di sekolah dan di rumah masing-masing. Sayangnya dalam kondisi pandemi, pembelajaran secara tatap muka memang tidak bisa dilakukan sama sekali.
5. Perlu perangkat tambahan
Keluh kesah belajar di rumah lain yang mungkin dihadapi oleh seorang siswa adalah perangkat tambahan yang dibutuhkan untuk memfasilitasi pembelajaran tersebut. Ketika seorang siswa belajar di rumah, mereka setidaknya harus menggunakan koneksi internet dan smartphone.
Bahkan ada juga beberapa bentuk pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk menggunakan komputer atau laptop. Sudah bisa dipastikan kalau hal-hal seperti ini merupakan kendala besar bagi mereka yang tidak memilikinya.
Diperlukan biaya tambahan yang tidak sedikit untuk menunjang pembelajaran di rumah seperti ini. Tapi untungnya saat ini pandemi telah berakhir sehingga proses belajar mengajar bisa dilakukan sebagaimana mestinya.
Apakah Anda pernah merasakan salah satu keluh kesah tersebut? Kini saatnya kita berusaha semaksimal mungkin dalam belajar. Kita tidak tahu apakah keluh kesah belajar di rumah tersebut akan kembali dirasakan kedepannya baik karena alasan yang sama atau berbeda.